Artikel Intisari Liqo
28 Maret 2013 10.22
Maka, Bergeraklah.
Berhentinya seorang mukmin dari
beraktivitas adalah kelalaian. Kekosongan adalah musuh yang mematikan, dan
kesenggangan adalah sebuah kemalasan. Dan, kebanyakan orang yang selalu gundah
dan hidup dalam kecemasan adalah mereka yang terlalu banyak waktu senggangnya
dan sedikit aktivitasnya. Adapun manfaat yang mereka dapatkan dari semua itu
adalah hanya sekedar desas/desus dan omong kosong yang tak berguna. Itulah
keuntungan yang juga diraih oleh mereka yang tak pernah mengerjakan amalan yang
bermakna dan berbuah pahala.
Oleh sebab itu,
hendaknya kamu senantiasa bergerak, bekerja, mencari, membaca, membaca
al-Qur’an, bertasbih, menulis, atau mengunjungi sahabat. Gunakan waktu
sebaik-baiknya dan jangan biarkan ada satu menitpun yang terbuang sia-sia!
Ingat, sehari saja anda kosong tak bergerak, niscaya kegundahan, keresahan
godaan, dan bisikan setan akan mudah menyelinap dalam tubuh anda. Dan bila
sudah demikian, maka anda akan menjadi lapangan permainan para setan. (La
Tahzan).
Begitulah singkatnya tentang
kegalauan. Galau biasanya menjadi penyakit musiman para pemuda. Perlu diingat,
musuh terbesar pemuda adalah waktu luang dan kesempatan. Sering kali kita lupa
akan anugerah waktu yang diberikan Tuhan. Kita terlena bersantai-santai dan
menghabiskan waktu untuk hal yang tak berguna. Bersenda gurau dengan
berlebihan, malah menjurus ke ghibah atau termangu di depan PC hanya sekedar
untuk membaca status. Ya, tidak dipungkiri, memang tanpa sadar kita menggadaikan
waktu yang berharga ini untuk hal tak bermakna. Seperti penggalan sebuah puisi
“pagi ku hilang sudah melayang”, jangan sampai itu menjadi kata yang tidak
berkonotasi karena menjadi nyata.
Banyak cara melarikan diri dari
kesenggangan. Salah satu yang menyenangkan adalah menyalurkan hobi. Tentu saja
hobi yang positif dan sekiranya membuat kita sibuk. Memancing, membaca,
menulis, berdagang, olahraga, dan masih banyak lagi. Sudahkah Anda mempunyai
hobi positif? Kalau belum, segera biasakan. Mulai dari satu kegiatan.
Selain itu, mengikuti kegiatan di
kampus, sekolah, lingkungan, atau pekerjaan bisa menyebabkan Anda tidak
merasakan berlalunya waktu. Mungkin, cara ini adalah cara yang paling
menguntungkan. Selain menyibukkan diri, Anda juga dapat mengakrabkan diri
dengan orang-orang di sekitar Anda.
Memfokuskan kegiatan berkontribusi
untuk orang sekitar juga salah satu jalan keluarnya. Menjadi relawan sangat
lebih bernilai daripada hanya bercanda gurau bukan? Sosial dapat, anti galau
juga dapat. J
Cara selanjutnya adalah
memaksimalkan potensi dengan mengikuti berbagai pelatihan. Memaksimalkan
potensi diri selain mengasah kemampuan, juga menghindari kita dari kegalauan
ini.
Hal-hal tersebut adalah beberapa
alternative yang tepat untuk menyibukkan diri. Setidaknya lebih berguna
daripada sekedar menonton film atau nge-game, bukan? Ayo pemuda,
bersemangat untuk berkarya. Mari lawan kesesatan setan dengan menyibukkan diri.
/ Febb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar